Selasa, 27 September 2016

Durabilitas Beton Bangunan Laut

Durabilitas beton adalah kemampuan beton untuk bertahan dari gangguan yang dialami dalam jangka waktu tertentu. Semakin lama beton dapat menahan gangguan maka durabilitas yang dimiliki beton semakin tinggi/bagus.

Faktor - faktor yang dapat mempengaruhi durabilitas beton antara lain :

1. Faktor Fisik
Beberapa faktor fisik dapat mengurangi durabilitas beton seperti,
a. perubahan volume yang mungkin disebabkan karena adanya perubahan suhu udara
b. pembebanan yang akan menyebabkan kejadian susut dan rangkak pada beton
c. perubahan suhu ekstrim seperti pembekuan beton atau kebakaran

2. Faktor Kimia
Faktor kimia yang mempengaruhi durabilitas beton pada umumnya adalah proses korosi. Proses korosi lebih mungkin terjadi pada konstruksi bangunan laut dimana air lebih mudah menembus beton. Kejadian korosi dapat tejadi dengan rusaknya lapisan oksida pelapis tulangan karena ion klorida atau karbonasi. Sehingga volume baja tulangan akan terus menerus berkurang. Penyebab lainnya adalah air, dalam hal ini air dapat dihasilkan dari proses karbonasi

CO2 + Ca(OH)2 --> CaCO3 + H2O

3. Faktor Mekanis
Umumnya faktor mekanis yang terjadi pada bangunan laut adalah benturan dari gelombang. Faktor mekanis yang mengurangi durabilitas beton antara lain adalah,
a. Abrasi yang disebabkan oleh pasir, kerikil atau benda lainnya yang terdapat pada gelombang air         laut yang dapat mengkantam bangunan laut
b. Erosi yang disebabkan oleh air, angin dan hujan
c. Kavitasi, yaitu faktor yang disebabkan hantaman air berkecepatan tinggi

Selasa, 13 September 2016

Kode Konstruksi Bangunan

Dalam proses pembangunan dapat digunakan kode kode berikut untuk menentukan standar yang diharapkan dari suatu bangunan

SNI
SNI Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan dibidang Sipil. .
  1. SNI DT-91-0006-2007 – Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah.
  2. SNI DT-91-0007-2007 – Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi.
  3. SNI DT-91-0008-2007 – Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton.
  4. SNI DT-91-0009-2007 – Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding. 
  5. SNI DT-91-0010-2007 – Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran.
  6. SNI DT-91-0011-2007 – Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu.
  7. SNI DT-91-0012-2007 – Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan penutup lantai dan dinding. 
  8. SNI DT-91-0013-2007 – Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit. 
  9. SNI DT-91-0014-2007 – Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium. 

Selasa, 06 September 2016

Material Beton I

Pendahuluan
Dalam suatu pembangunan infrastruktur, beton merupakan bahan umum yang sering digunakan.
Komposisi yang digunakan untuk membuat beton adalah

  • 3-6 % udara
  • 10-12 % semen
  • 14-18 % air
  • 20-27 % pasir
  • 40-45 % agregat
Beton adalah campuran pasir, kerikil, semen dan air. bahan lain (admixture) dapat ditambahkan untuk meningkatkan workability, durability, dan waktu pengerasan. beton memiliki kekuatan tekan yang tinggi tetapi kekuatan tariknya rendah. Beton dapat retak akibat tegangan tarik beban, susut yang tertahan atau perubahan temperatur. Karena hal itu, beton dapat dikombinasikan dengan baja sebagai tulang untuk memberi kekuatan tarik yang tidak dimiliki beton.